Naga333 -Lulusan sekolah pelayaran Medan tewas dipiting, saat berupaya membawa paksa seorang cewek check-in ke sebuah hotel. Oleh pelaku, jasadnya dibuang ke kebun kunyit.
Informasi diperoleh, korban Nurhadi Irawan (23) merupakan warga Jalan Meranti, Kelurahan Kahean, Siantar Utara. Jasad korban ditemukan di perladangan kunyit Jalan Rindung Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Minggu (15/12/2024) kemarin.
Keluarga korban, Sangadi menyebut pada Sabtu (14/12/2024) korban pulang dari Medan. “Korban baru saja lulus dari sekolah pelayaran dan baru selesai wisuda pada awal Desember, jadi pada Sabtu malam korban pulang dari Medan, setelah itu masuk kamar dan kayaknya telfonan atau WA-an,” ujarnya.
Sabtu malam, Nurhadi tiba-tiba keluar dari kamar dan pamit untuk pergi. Pergi ke mana, keluarga tidak pernah ada yang mengetahuinya karena memang Nurhadi jarang memberitahu hendak pergi ke mana.
Hingga larut malam, Nurhadi tak terlihat pulang ke rumah. Bahkan hingga Senin (16/12/2024), Nurhadi juga belum tiba di rumahnya. Namun, keluarga masih berbaik sangka.Keesokan harinya, pihak keluarga mencoba menghubungi Nurhadi melalui nomor pribadinya. Panggilan ke nomor Whatsapp Nurhadi sebenarnya masuk hanya saja berdering saja karena tidak dijawab.
Selanjutnya, keluarga mendapat kabar dari Lurah yang menyatakan untuk datang ke RSUD Djasamen Saragih tepatnya di ruang jenazah. Lantaran telah ditemukan KTP Nurhadi.
Rumah korban didatangi personel Polsek Martoba dan diminta untuk datang ke RSUD Djasamen Saragih guna identifikasi mayat, Senin (15/12/2024). Tiba di rumah sakit, dia langsung diminta mengenali sosok yang ditemukan di Kecamatan Siantar Martoba.
Keluarga kaget dengan peristiwa tersebut karena selama ini memang tidak ada perilaku yang berbeda pada diri Nurhadi. Semua berjalan normal dan tidak nampak ada masalah sama sekali. Namun, dia memang tidak tahu yang sebenarnya karena memang Nurhadi tertutup.Sahabat korban, Ilham mengatakan sebelum ditemukan tewas korban sempat meminjam sepeda motor sepupunya dengan alasan ingin berjumpa dengan wanita bernama Aviat Susanti yang dikenal melalui Aplikasi Dating Apps OMi.
Ilham mengatakan sekitar pukul 23.00 WIB, Aviat Susanti mengajak Nurhadi pulang, namun korban malah mengarah ke arah salah satu hotel di Jalan Rindung.
Hingga pada akhirnya antar keduanya terjadi pertengkaran, dan terduga pelaku bernama Guntur yang berada di lokasi mendengar pertengkaran tersebut dan menghampiri korban serta Aviat, dimana Guntur juga mengenal Aviat.
Setelah itu, Guntur menghampiri keduanya, namun korban menyangkal Guntur. Sehingga sempat terjadi adu fisik, dimana korban dipiting terduga pelaku Guntur hingga tidak sadarkan diri dengan kondisi mulut korban mengeluarkan buih dan darah.
Selanjutnya, Guntur menggendong dan meletakkan korban di perladangan kunyit tidak jauh dari TKP perkelahian. Kemudian, Guntur dan Aviat meninggalkan TKP dengan menggunakan sepeda motor NMAX warna abu-abu milik korban.
Setelah kejadian, saat berada di Perumahan bersatu maju, pelaku ditemui oleh empat orang dan menanyakan kepemilikan sepeda motor NMAX warna abu-abu tersebut.
Hanya saja terduga pelaku Guntur berdalih sepeda motor NMAX tersebut dipinjam dari teman pelaku bernama Rizky. Kemudian sepeda motor dibawa ke Polsek Siantar Utara oleh keempat orang tersebut.
Dikatakan Ilham, di hari yang sama terduga pelaku Guntur berjalan kaki ke TKP untuk mengecek posisi korban dan ternyata posisi mayat korban masih berada di posisi awal.
“Karena merasa bersalah, pelaku melaporkan kejadian yang dibuatnya kepada orangtua korban dan melaporkan kepada pihak kepolisian serta menyerahkan dirinya kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.
Kapolsek Siantar Martoba, AKP Restuadi mengatakan terkait penemuan mayat tersebut sudah ditangani pihak Unit Reskrim Polres Pematangsiantar.(bbs)
0 Komentar